Arsip Penulis: indrakharisma

wordpress upload error di fedora

permasalahan :

install wordpress di fedora, namun tidak bisa upload media ke wp-content/uploads, sudah dicoba bengan merubah chmod ke 777 namun tidak berhasil (dan memang tidak disarankan), akhirnya ketemu solusinya dengan menjalankan perintah berikut ini

chcon -R -t httpd_sys_content_rw_t /var/www/html/wp-content/uploads/

 

Guns N’ Roses – November Rain Lyrics

When I look into your eyes
I can see a love restrained
But darlin’ when I hold you
Don’t you know I feel the same

‘Cause nothin’ lasts forever
And we both know hearts can change
And it’s hard to hold a candle
In the cold November rain

We’ve been through this such a long long time
Just tryin’ to kill the pain

But lovers always come and lovers always go
An no one’s really sure who’s lettin’ go today
Walking away

If we could take the time
To lay it on the line
I could rest my head
Just knowin’ that you were mine
All mine
So if you want to love me
Then darlin’ don’t refrain
Or I’ll just end up walkin’
In the cold November rain

Do you need some time…on your own
Do you need some time…all alone
Everybody needs some time…
On their own
Don’t you know you need some time…all alone

I know it’s hard to keep an open heart
When even friends seem out to harm you
But if you could heal a broken heart
Wouldn’t time be out to charm you

Sometimes I need some time…on my
Own
Sometimes I need some time…all alone
Everybody needs some time…
On their own
Don’t you know you need some time…all alone

And when your fears subside
And shadows still remain
I know that you can love me
When there’s no one left to blame
So never mind the darkness
We still can find a way
‘Cause nothin’ lasts forever
Even cold November rain

Don’t ya think that you need somebody
Don’t ya think that you need someone
Everybody needs somebody
You’re not the only one
You’re not the only one

ISL vs LPI : Ego vs Arogansi?

dunia sepak bola indonesia gonjang ganjing setelah “kemegahan” piala AFF, bukan karena indonesia juara, namun karena akan segera digelarnya LPI, liga yang menklain bahwa liga profesional di indonesia, tidak lagi mengunakan dana APBD.

semua orang pasti akan setuju bahwa ini adalah ide yang baik, sayapun sependapat ini adalah ide yang baik, tapi ide yang baik belum tentu baik dalam pelaksanaannya. bahkan jika LPI dipaksakan untuk dilaksanakan, tidak mungkin akan memperparah kondisi sepak bola nasional.

ISL merupakan kompetisi yang telah diakui oleh AFC dengan mendapat penilaian yang cukup baik, ini terbukti dengan mendapat quota 1 tim tampil di liga champion asia plus 1 tim lagi berkesempatan tampil melalui playoff, serta 1 tim tampil di AFC Cup, setiap periode tertentu AFC membuat penilaian tentang liga di asia dan memberi jatah bagi klub sepak bola dari negara yang dianggap baik untuk tampil di liga champion asia, dari asia timur, hanya 5 negara yang langsung tampil di putaran final yaitu jepang, china, korea (masing2 4 klub), australia (2 klub) serta indonesia ( 1 klub).

tentang profesionalisme, ISL sebenarnya telah mengagas hal ini, dan melakukan langkah yang bertahap untuk mewujudkannya. mereka menyaratkan semua klub yang tampil di ISL adalah profesional, pada kompetisi tahun ini ISL mewajibkan semua klub menjadi badan usaha (PT, yayasan atau yang lain). sebenarnya dengan ini harusnya klub tidak lagi bisa menerima kucuran dana APBD, apalagi sepertinya ada aturan UU yang melarang pengunaan dana APBD untuk klub, namun tetap aja, aturan dibuat untuk diakali, semua klub plat merah melakukan trik menghibahkan dana APBD ke KONI dengan perjanjian KONI akan menyerahkan ke PSSI lokal untuk diserahkan ke klub, anehnya praktek buka2an seperti ini diamini, dimaklumi, dan tidak ada tindakan dari otoritas sepak bola pusat (baca Pengelola ISL, PSSI) ataupun pemerintah pusat. so.. apa kata dunia

klub pun seakan-akan juga paling profesional dengan memburu pemain dengan bayaran gila-gilaan untuk mengejar prestasi, bahkan kesannya menghambur-hamburkan uang. lihat saja kualitas pemain asing, terutama pemain asing dari asia, seakan2 tidak punya kualitas (baca: kualitas rata2 pemain lokal)  namun klub tetap saja mengkontrak mereka demi untuk memenuhi kuota 2 pemain asia. belum lagi manajemen klub yang memaksa menambah pemain (asing lagi) agar terhindar dari zona degradasi walaupun mereka tahu keuangan klubnya sedang sekarat. 😕

kemudian wacana LPI muncul dari arifin panigoro, yang langsung di sambut oleh persebaya yang notabenenya lagi bertikai dengan PSSI karena merasa dirugikan karena degradasi dari ISL. idenya sangat mencerahkan, membuat kompetisi profesional di indonesia. klub-klub ISL dan divisi utama di tawari untuk bergabung, namun sayangnya mereka masih ragu-ragu dan malu-malu  untuk bergabung, maka kecuali persebaya, nama klub nya pun sangat asing ditelinga pengemar sepak bola indonesia, walaupun akhir-akhir ini muncul persibo dan persema yang notabenenya klub sakit hati terhadap PSSI yang mendeklarasikan ikut LPI. kucuran dana segar dan BESAR tentu saja tidak akan ditolak oleh klub-klub peserta LPI.

lalu apa konsep profesionalisme LPI, sampai saat ini yang saya tangkap adalah tidak tergantungnya dengan dana APBD, kemudian gimana mereka mendapatkan dana operasional dan keuntungan. ada beberapa pos yang konvensional yang diincar yaitu penonton, hak siar TV, dan pernak-pernik klub. penonton saya rasa beberapa periode awal LPI, belum akan bisa menandingi penonton ISL (kecuali 3 mantan kontestan ISL), karena penonton , apalagi yang loyal, tidak akan terbentuk semalam, mereka biasanya hadir karena perjuangan klub dari liga level yang rendah ke tingkat yang paling tinggi. hak siar TV ini sebenarnya yang benar2 diincar oleh konsorsiom LPI, mereka terinspirasi liga eropa yang bisa dijual dengan sangat mahalnya, apalagi mereka tergiur dengan manisnya rating ISL selama ini, yang lebih tinggi dari EPL ( Liga inggris) sekalipun (sumber : wawancara tv lokal dengan pengurus persebaya). sedangkan pernak-pernik klub sepak bola selama ini hampir tidak digarap oleh kebanyakan klub di indonesia.

selain itu, LPI menklaim liga ini akan bersih, dengan mengunakan perangkat wasit asing yang tidak bisa di suap, walaupun ini akan sangat mendapat hambatan dari PSSI. tampaknya LPI juga harus hati-hati, karena jika memang dugaan mereka benar, tentang tidak bersihnya ISL, hal tersebut belum tentu dari wasitnya saja, bisa saja pemain sendiri yang bisa terbeli, seperti dugaan pelatih persibo ketika masih tergabung di ISL dulu, siapa yang bisa menjamin pemain LPI bisa bebas dari godaan tersebut, karena jika godaan tersebut ada, bisa muncul dari para petaruh dengan modal besar yang mampu memberi uang senilai kontrak 1 tahun bagi pemain LPI yang rata-rata pemain yang belum terkenal (entah kerena masih muda atau tidak masuk radar klub perserta ISL)

terus mana yang lebih baik, ISL atau LPI, bahkan seakan-akan menjadi pertarunga politik, serta pertarungan media. stasiun TV berita A secara terang-terangan mendukung LPI dan mendiskreditkan PSSI, sedangkan stasiun TV berita B masih angin-anginan memberitakan, hanya memberitakan existensi PSSI menghadapi mundurnya 3 klub dari ISL.

banyak pakar sepak bola koar2 di tv sebaiknya diberi kesempatan LPI untuk membuktikan keprofesionalannya, pemerintahpun melalui menterinya tidak menolak LPI ini, walaupun PSSI secara tegas menyatakan bahwa LPI adalah liga ilegal.

fakta menyebutkan bahwa arifin panigoro unggul secara mutlak untuk menjadi pimpinan PSSI dalam pooling sementara, walaupun pemilihan pimpinan PSSI masih pertengahan tahun ini atau bisa saja mundur di akhir tahun ini, poling ini layak disoroti untuk melihat masa depan sepak bola indonesia. tidak bisa disangkal, dukungan terhadap LPI salah satu faktornya adalah adalah anti nurdin halid, jadi selama bisa meberikan harapan untuk mengulingkan atau mengoyahkan kursi nurdin halid, banyak orang akan mengamininya. dan misalnya benar-benar arifin panigoro jadi ketua PSSI periode mendatang dan LPI telah berjalan, apa yang akan terjadi?

apakah LPI dan ISL akan dimerger? jumlah klubnya akan terlalu besar untuk liga teratas, klub di LPI dan ISL akan dimerger?atau menghapuskan klub salah satu perserta liga tersebut. karena tidak mungkin ada dalam 1 negara terdapat 2 liga tertinggi yang diakui oleh federasi.

publik perlu bertanya kepada arifin, apa sebenarnya motif nya membuat LPI, jika benar2 ingin membangun sepak bola nasional, kenapa tidak menahan diri untuk menungu setelah jadi ketua PSSI, atau hanya ingin menguasai industri sepak bola indonesia, karena jika LPI berhasil, otomatis industri sepak bola indonesia berada di telapak tanggannya.

publik juga telah muak menuntut nurdin halid untuk mundur, jika nurdin dengan lega hati mundur, sepertinya kebaikan PSSI yang selama ini tertutup bisa terlihat.

jika semua pihak arogan dan mementingkan egonya sendiri-sendiri,
selamat tinggal sepak bola indonesia………

Branding menggunakan Social Media di era perdagangan bebas

Apa itu Social Media? Kaplan, seorang profesor di bidang marketing dan Haenlein mengungkapkan dalam publikasi ilmiahnya bahwa social media merupakan kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun berdasarkan fondasi ideologi dan teknologi Web 2.0 yang mengijinkan penciptaan dan pertukaran content yang dibuat oleh pengunanya. Web 2.0 sendiri merupakan aplikasi web yang memfasilitasi interaksi yang lebih atraktif dari pengunaan web konvensional. Contoh dari Social Media adalah Facebook, Blog, Wikipedia, serta YouTube.

Social Media berbeda dengan media massa (misalnya: koran, tv, tabloid) karena social media relatif murah dan semua orang mempunyai kemampuan untuk mempublikasikan ataupun mengakses informasi. Sedangkan media massa biasanya membutuhkan sumber daya yang besar untuk mempublikasikan informasi.

Social media tidak bisa dilepaskan dari akses internet, penetrasi infrastruktur internet mendukung jangkauan efektifitas social media. Tentu saja perkembangan akses internet semakin hari semakin berkembang,  apalagi didukung oleh operator telekomunikasi yang gencar memberikan promosi tentang layanan internet.  Selain itu layananan social media seperti facebook turut memberikan kontribusi dalam meningkatkan penetrasi penguna internet.

Keungulan dari social media adalah mampu memberikan pesan atau informasi kepada publik lebih cepat, selain itu mampu membidik pasar yang beragam dan berpotensi lebih dari media konvensional. Selain itu social media mampu meningkatkan branding sebuah perusahaan dengan biaya yang minim, mungkin anda pernah mendapat invitation di akun facebook anda untuk mendapatkan ponsel dengan cara memberikan update status testimoni positif tentang produk mereka, itu merupakan salah satu stategi yang baik untuk melakukan branding suatu produk secara online, karena testimoni biasanya bersifat positif berasal dari penguna produk yang mempunyai banyak teman yang membaca status di facebooknya, namun terkadang stategi ini malah menjadi antipati jika target yang disasar telah mengetahui motif penulis menulis status hanya untuk mendapatkan hadiah dari produk tertentu.

Social media juga memiliki kelemahan tentunya, kelemahan yang paling utama adalah yang juga merupakan kelebihannya, yaitu word of mouth. Tentu kita masih ingat kasus prita dan RS Omni, dalam hal ini RS Omni mendapat kampanye negatif dari komunitas online terhadap tindakannya memperkarakan prita, dan terbukti jumlah pasien yang periksa di RS Omni menurun drastis ketika kasus tersebut terjadi, dan tentu saja kampanye tersebut menguntungkan prita yang mendapat dukungan moral dari komunitas online yang mendorong terbebasnya prita dari kasus yang ia hadapi.

Yang juga perlu di perhatikan dalam Social media yaitu memerlukan sumber daya yang berkesinambungan untuk membangun branding, harus melakukan pembaruhan tentang isu-isu yang berkembang dan relevan. Selain itu hubungan dengan audience harus terjaga, ketika sebuah informasi terpublish, akan ada audience yang ingin tahu dan memberikan respon berupa pertanyaan atau komentar, jika respon tersebut tidak dijawab maka akan memberikan kesan ketidak puasan terhadap audience, dan hal tersebut akan menjadikan boomerang pada branding yang sedang dibangun. Selain itu social media juga harus mampu beradaptasi terhadap perubahan, karena perubahan akan sering terjadi.

Social media sebenarnya merupakan saluran komunikasi. Merupakan saluran komunikasi berarti mempunyai kemampuan untuk melakukan percakapan dua arah atau dialog, yang dilakukan di media online. Online berarti semua orang mempunyai kebebasan untuk melakukan dialog tersebut, selama mempunyai akses internet. Semua orang berpeluang untuk memberi pendapat atau komentar terhadap suatu pernyataan suatu produk, hal ini meningkatkan promosi mengunakan word of mouth baik secara positif maupun negatif.

Perdagangan bebas 2010

Gonjang ganjing perdangangan bebas (FTA – Free Trade Agreement) 2010 yang mengkuatirkan banyak pihak. Perdagangan bebas 2010 antara ASEAN dan cina ini membebaskan bea masuk produk antar negara ASEAN dan cina, hal ini  tentu saja membuka kran produk impor membanjiri  indonesia. Serangan produk cina yang lebih murah daripada produk lokal membuat banyak sektor industri di indonesia kalang kabut. Sebelumnya ketika dikenakan bea masuk sebesar 5 % produk cina masih lebih murah dibandingkan dengan produk lokal, apalagi saat ini ketika tidak dikenakan bea masuk bagi produk tersebut.

Walaupun FTA tersebut sejatinya juga membuka peluang produk lokal untuk masuk ke negara ASEAN dan cina tanpa adanya bea masuk, seakan-akan Indonesia belum siap menghadapinya, seperti maju perang tanpa stategi, Indonesia terancam mengalami kehancuran dalam waktu singkat, jadi jangan heran jika nanti akan sering terdengar industri domestik yang gulung tikar karena serangan produk cina.

Agar mampu bertahan, produk domestik harus mampu bersaing dengan menciptakan diferensiasi produknya. Inovasi mutlak diperlukan untuk bersaing, apalagi produk cina terkenal mempunyai harga yang murah akan sulit untuk disaingi.  Setelah mempunyai produk yang bersaing, langkah selanjutnya adalah branding produk tersebut, terutama bagi pengusaha produk lokal yang melakukan ekspor produknya. tentu perlu memerlukan media promosi yang baik untuk mencapai hasil yang maksimal.  Salah satu cara yang relatif murah adalah mengkomunikasikan produk tersebut lewat social media.

Dengan melakukan branding lewat social media, biaya yang dikeluarkan lebih murah dan mempunyai  dampak yang besar, dengan media online penetrasi brand awarenes di negara tujuan lebih mudah.  namun jangan merasa telah mengonlinekan produk anda hanya dengan berbekal situs tentang produk anda, di social media dibutuhkan lebih dari itu untuk memkomunikasikan produk anda, metode terbaik adalah biarkan pelanggan anda secara sukarela menyebarkan informasi tentang produk anda, namuh hasil seperti itu tidak semudah membalikan telapak tanggan, perlu service kepada pelanggan agar dengan sukarela memasarkan produk anda.

Saat ini sebenarnya hampir semua pelaku industri telah mempunyai akun facebook, yang juga termasuk social media, namun masih sangat jarang yang mempergunakannya untuk keperluan bisnisnya secara optimal. Biasanya mereka pesimis dengan keefektifan dari promosi produk lewat media online, hal yang baik melakukan analisa segmentasi pasar terlebih dahulu, misalnya ketika indosat memperkenalkan Blackberry Gemini ke pasaran, hanya dengan mengandalkan facebook dan tanpa iklan di televisi, penjualan produk tersebut melebihi target yang ditentukan, karena memang segmen penguna produk tersebut memang pengguna internet.

Tentu saja sangat tidak arif  hanya mengunakan social media untuk mendongkrak branding suatu produk, karena sebagai saluran komunikasi, lebih efektif jika memanfaatkan banyak saluran komunikasi daripada hanya satu saluran komunikasi. Namun social media merupakan pilihan yang layak dipertimbangkan karena mampu mendongkrak branding di era perdagangan bebas ini, promosi yang dilakukan mampu menembus batas negara hanya dengan biaya yang  relatif murah namun efektif.

artikel in juga dapat dibaca di sini